Headphone On-ear, Kenali Karakteristik dan Contohnya

Posted on

Dalam dunia audio, memilih headphone yang tepat menjadi keputusan penting, apalagi saat kualitas suara dan kenyamanan menjadi prioritas. Salah satu jenis headphone yang cukup banyak digemari adalah headphone on-ear. Desainnya yang ringkas namun tetap mampu menyajikan suara jernih membuatnya ideal untuk berbagai kebutuhan, baik mendengarkan musik santai di rumah maupun menemani aktivitas di luar ruangan.

Ada rasa puas tersendiri saat dentuman musik favorit terdengar penuh dan jelas, tanpa harus membawa perangkat audio berukuran besar.

Headphone On-ear, Kenali Karakteristik dan Contohnya
sfidnfits.com

Apa Itu Headphone On-Ear?

Headphone on-ear, atau sering disebut supra-aural, adalah jenis headphone yang bagian bantalan speaker-nya menempel langsung di daun telinga. Berbeda dengan tipe over-ear yang menutupi seluruh telinga atau in-ear yang masuk ke lubang telinga, on-ear menawarkan keseimbangan antara kenyamanan, kualitas suara, dan mobilitas.

Desain ini memberikan pengalaman audio yang lebih terbuka, memungkinkan pendengaran tetap sadar akan lingkungan sekitar. Sangat cocok dipakai dalam perjalanan atau saat bekerja di ruang publik.

Keunggulan 

Salah satu kelebihan utama dari headphone on-ear adalah portabilitasnya. Banyak produk headphone jenis ini dirancang bisa dilipat dan disimpan dalam case khusus, memudahkan saat ingin membawanya bepergian. Contohnya seperti AKG N60NC dan Sony WH-CH510, yang ringan namun tetap tangguh dari sisi performa.

Headphone ini juga dilengkapi driver audio berukuran cukup besar. Sehingga tetap mampu menghasilkan kualitas suara yang mendalam dan seimbang. Meski bass-nya tidak sekuat headphone over-ear, namun untuk genre musik pop, jazz, atau akustik, kualitasnya terasa hangat dan bersih.

Kekurangan 

Namun, tentu tidak ada produk yang sempurna. Headphone on-ear memiliki kekurangan dari segi isolasi suara. Karena hanya menempel di telinga tanpa menutupinya secara penuh, suara dari luar masih bisa terdengar, apalagi di tempat yang bising. Hal ini bisa mengganggu saat ingin menikmati musik secara lebih fokus.

Selain itu, pemakaian dalam waktu lama dapat menimbulkan tekanan dan rasa panas pada telinga, terutama jika desain bantalannya kurang ergonomis. Meskipun begitu, banyak produsen kini telah menyiasati masalah ini dengan material bantalan yang lebih lembut dan breathable.

Rasa kurang nyaman itu terkadang muncul setelah satu jam pemakaian, namun tergantikan oleh kepuasan saat audio favorit tetap terdengar jernih tanpa gangguan.

Contoh Headphone On-Ear Populer

Beberapa contoh yang cukup terkenal di pasaran antara lain:

  • AKG N60NC: Dikenal dengan fitur noise-cancelling aktif dan suara yang detail.
  • Audio-Technica ATH M60X: Digemari karena kualitas audio monitoring yang presisi.
  • JBL Tune 500: Cocok untuk penggunaan sehari-hari dengan harga terjangkau.
  • Beats Solo Series: Ikonik dengan desain stylish dan bass yang kuat.
  • Sony WH-CH510: Ringan, simpel, dan baterai tahan lama.

Model-model tersebut hadir dengan gaya berbeda, memenuhi selera pengguna yang menginginkan fungsi sekaligus tampilan menarik.

Berdasarkan pengalaman pengguna di kolom komentar TikTok @fayyy2199, setelah mencoba Baseus D05, ternyata ekspektasi tidak sepenuhnya terpenuhi. Pilihan kemudian jatuh pada Q20i yang justru memberikan kualitas suara lebih baik. Meski D05 sempat jadi andalan, namun Q20i dianggap lebih unggul terutama dalam kejernihan vokal. Bass pada Q20i tidak berlebihan, sehingga tidak menenggelamkan detail suara lainnya. Perpindahan dari D05 ke Q20i terasa sebagai keputusan tepat, terutama bagi yang mengutamakan keseimbangan antara bass dan vokal.

Headphone on-ear adalah pilihan tepat bagi yang menginginkan keseimbangan antara kualitas suara, kenyamanan, dan mobilitas. Dengan berbagai pilihan model dan fitur, headphone jenis ini menjadi solusi audio praktis yang tetap mengutamakan kualitas. Meski tidak sempurna dari segi isolasi suara dan kenyamanan jangka panjang, banyak pengguna tetap memilihnya karena keunggulan desain dan performa. Terkadang, bukan hanya tentang mendengar musik. Melainkan tentang merasakan setiap detail nada yang mampu membangkitkan semangat di tengah aktivitas harian. /tari